BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Roti
adalah makanan berbahan dasar utama tepungterigu
dan air,
yang difermentasikan dengan ragi,
tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia
membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam,
minyak,
mentega,
ataupun telur
untuk menambahkan kadar protein
di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan pokok
di banyak negaraBarat.
Roti adalah bahan dasar pizza
dan lapisan luar roti lapis.
Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi
"fresh" yang dikemas rapi dalam plastik. Roti pada awalnya hanya
dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di daerah barat (Eropa). Namun saat ini
roti sudah menjadi bagian dari konsumsi masyarakat di seluruh dunia, termasuk
Indonesia.
Roti
merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan terigu, pengembang yeast,
lemak, gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu. Cikal bakal roti
berasal dari bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti masih dibuat
dengan cara yang sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu berbeda dengan
roti saat ini. Pada abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai puncaknya,
terutama di Benua Eropa. Pada saat itu cita rasa roti sudah sama seperti yang
kita temukan saat ini, begitu juga dengan bentuk dan variasinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mempertahankan kualitas rasa dan
kepercayaan pelanggan terhadap roti yang kita produksi?
2. Berapa keuntungan per satu tahun Home Industri Nona
Bakery?
1.3 Tujuan
1. Belajar berbisnis dan mengetahui cara – cara pelaksanaanya.
2. Memenuhi salah satu tugas kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Home
Industri Nona Bakery
Nona Bakery ini adalah perusahaan pembuatan roti yang
berada di daerah cakung , Jakarta timur. Nona Bakery ini mempunya kariawan
sebanyak 15 karyawan tetap dan 30 sales, Perusahaan Nona Bakri ini bisa
memproduksi 18000 potong roti per harinya, Nona Bakeri biasa menjual rotinya
seharga Rp 600,- per satu potong roti kepada agennya atau bagian pemasarannya,
dan agennya bisa menjual ke warung-warung seharga Rp 800,- per satu potong roti
, dan kemudian warung-warung yang di pasoknya pun bisa menjual kepada konsumen
seharga Rp 1000,- per satu potong rotinya. Hal yang menjadi keunggulan Nona
Bakeri ini adalah selain Roti-roti yang di produksinya enak juga mememiliki pareasi
macam-macam rasa roti, seperti :
ü Rasa Coklat
ü Rasa Nanas
ü Rasa Stouberry
ü Rasa selai Pisang
ü Rasa Sirsak, dll
Hal tersebut di
maksudkan untuk menghindari kebosanan para pelanggannya.
2.2 Bahan dan Alat
Pembuatan Roti
Dalam proses pembuatan Roti
diperlukan Bahan-bahan dan Alat-alat antara lain :
Bahan
– Bahan :
1.
Tepung Terigu
2.
Gula
3.
Mentega
4.
Ragi
5.
Telor
6.
Pengembang
Roti
7.
Isi Roti
Alat-Alat
:
1. Mesin
Aduk / mixer
Mesin aduk ini
berguna untuk mencapur bahan- bahan dalam proses pembuatan roti
2.
Lemari pengembang
Lemari tersebut berguna sebagai tempat menyimpan
adonan roti yang telah dicetak sambil menunggu cetakan adonan kue tersebut
mengalami fermentasi dan mengembang
3. Microwave / Mesin oven
Berguna untuk memanggang roti
4. Loyang
5. Cetakan Roti
6. Alat pemotong Roti
7. Pisau
8. Wadah adonan
9. Pembungkus Roti, dan
10. Keranjang
2.3
Pemilik Usaha
|
Administrasi
|
Marketing
|
Bagian Produksi
|
Struktur Organisasi perusahaan
2.4 Biaya Produksi Home Industri Nona Bakery
Dalam
Sehari Home Industri Nona Bakery ini bisa menghabiskan 15 karung tepung terigu
dan menghasilkan 18.000 roti dengan
kualitas baik dan enak. Berikut rincian bahan baku dan modal yang di butuhkan
Home Industry Bakery.
ü Bahan dan biaya yang di butuhkan dalam memproduksi
roti per 1 hari
NO
|
BAHAN BAKU
|
HARGA
|
BANYAKNYA
|
TTL HARGA
|
1
|
1 karung terigu (isi 25
kg)
|
160.000/karung
|
15 karung
|
Rp 2.400.000
|
2
|
Gula pasir
|
12000/kg
|
90 kg
|
Rp 1.080.000
|
3
|
Mentega
|
53000/kg
|
45 kg
|
Rp 2.385.000
|
4
|
Ragi
|
22000/400gr
|
6 kg
|
Rp 330.000
|
5
|
Pengembang
|
24000/100gr
|
1,5 kg
|
Rp 360.000
|
6
|
Telor
|
18000/kg
|
30 kg
|
Rp 540.000
|
JUMLAH
|
Rp 7.095.000
|
ü Biaya yang di butuhkan Home Industri Nona Bakery per 1
(satu) bulan produksi
Biaya produksi 1 hari Rp
7.095.000 x 26 hari kerja
|
Rp 184.470.000
|
Gaji Karyawan
15 orang @ 2200.000
|
Rp 33.000.000
|
Listrik
|
Rp 3.300.000
|
Air
|
Rp 2.100.000
|
Biaya Pembungkusan Roti
|
Rp 4.680.000
|
Biaya bahan baku isi Roti
|
Rp 15.000.000
|
Gas
|
Rp 780.000
|
Service Kendaraan 15 x
65000
|
Rp 975.000
|
Lain-lain
|
Rp
|
Jumlah
|
Rp 244.305.000
|
ü Biaya Produksi per 1 (Satu) tahun Home Industri Nona
Bakery adalah:
Biaya produuksi 1 Bulan Rp
244.305.000 x 12 Bulan
|
2.931.660.000
|
Sewa Tempat
|
20.000.000
|
Lain-lain
|
10.000.000
|
JUMLAH
|
2.961.660.000
|
Setelah di simpulkan di atas Home Industri Nona Bakery
menghabiskan biaya produksi per satu tahun adalah kurang lebih Rp.
2.961.660.000
2.5 Pendapatan
Home Industri Nona Bakery
Home
Industri Nona Bakery dalam sehari produksi bisa menghasilkan 18000 Roti, Nona
Bakery menjual satu potong roti tersebut seharga Rp 600,- kepada semua agennya,
atau bagian pemasarannya. Jadi kesimpulan pendapatan Home industry Nona Bakery
kurang lebih adalah:
Harga Roti
|
Per hari (600,- x 18000)
|
Per Bulan (Rp 10.800.000,-
x 26 hari)
|
Per Tahun (Rp 280.800.000
x 12 bulan)
|
Rp 600,-
|
Rp 10.800.000
|
Rp 280.800.000
|
Rp 3.369.600.000
|
Home
Industri Nona Bakery mendapat pemasukan per satu tahun adalah kurang lebih Rp.
3.369.600.000
2.6
Perhitungan
Laba dan Rugi Perusahaan
Berikut rincian
perhitungan laba dan rugi perusahaan home industri Nona Bakery Pemasukan dalam Satu tahun kurang lebih adalah:
NO
|
BENTUK RINCIAN
|
PER SATU TAHUN PRODUKSI
|
1
|
Pemasukan
|
Rp 3.369.600.000
|
2
|
Pengeluaran
|
Rp 2.961.660.000
|
3
|
Laba /Fee
|
Rp 407.940.000
|
Pajak 10%
|
Rp 40.794.000
|
|
Total
|
Rp 367.146.000
|
Home
Industry Nona Bakery di sini mendapat keuntungan (Fee) dalam satu tahun
produksi adalah sebesar Rp 407.940.000
2.7
Kendala
- kendala dalam Pemasaran
Dalam
Sebuah perusahaan pasti memiliki kendala,begitupundengan
Perusahaan Roti Nona Bakery ini.
Kendala- kendala
yang dialamiantaralain :
ü Saingan Bisnis
ü DayaTahan Roti
ü Harga bahan baku pembuatan Roti yang cenderung naik.
2.8 Dokumentasi
BAB III
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi
yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang
kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para
pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para
pembaca khusus pada pen ulis. Aamiin
3.1
Kesimpulan
1.
Usaha Roti
sangatlah menguntungkan.
2.
Sektor Home
Industri Roti perlu untuk dikembangkan sebagai Produsen bahan konsumsi
alternative masyarakat,untuk memajukan home industri roti pemerintah perlu
kiranya ikut membuat kebijakan yang akan membuat home industri menjadi produsen
bahan unggulanan dan merubah paradigma masyarakat bahwa sebagian besar
masyarakat Indonesia mengatakan bahwa belum makan kalau belum makan nasi
walaupun sebenarnya ia sudah makan roti.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar